Oleh: Puji Ambarwati, S.Pd *)
BAGI seorang guru bahasa Indonesia menyajikan materi apresiasi sastra tidaklah mudah. Uuntuk menjadi guru sastra yang baik harus mempunyai kecintaan pribadi terhadap karya sastra. Sastra baginya menjadi sumber kenikmatan, selalu mengikuti perkembangan sastra dan kegiatan di bidang sastra . Guru yang kreatif dan dinamis akan mempengaruhi keberhasilan siswa dalam berapresiasi.
Siswa adalah pelaku utama dalam apresiasi sastra oleh karena itu usahakan siswa mau menggauli karya sastra yang materi bahannya bisa diberikan oleh guru dengan mengikuti perkembangan sastra , atau siswa disuruh mencari sendiri karya sastra yag ada di perpustakaan atau bisa juga dis internet.Siswa diharapkan bisa memperoleh pengalaman sendiri dengan banyak membaca,mencoba untuk mengarang,bercerita,memerankan lakon dan mengamati bentuk sastra sedangkan guru hanya berfungsi sebagai pembimbing.
Pelajaran Bahasa Indonesia yang hanya diberikan 2×45 menit untuk SMK setiap minggunya harus dapat disiasati oleh seorang guru agar semua kompetensi dapat dilaksanakan dan mencapai tujuan yang diharapkan. Dengan demikian pemiilihan metode juga amat berpengaruh dalam berhasil tidaknya kegiatan apresiasi.
Mengapresiasi teks seni berbahasa dalam hal ini prosa dan puisi agak berbeda .Prosa yang sebagian ceritanya panjang , sukar untuk digarap secara keseluruhan pada waktu tatap muka.Sedangkan puisi bisa diberikan pada waktu tatap muka.Maka tindakan yang ditempuh adalah menyuruh siswa untuk membaca novel di rumah kemudian membuat sinopsisnya dan mencari unsur intrinsiknya.Agar lebih menarik tugas yang telah dikerjakan siswa kemudian didiskusikan . Sebagai contoh mencari unsur penokohan maka , siswa kita ajak untuk menyebutkan tokoh tokohnya, memilih tokoh yang disenangi, mengapa menyenangi tokoh tersebut, bagaimana pribadi tokoh tersebut.
Untuk menyiasati ketidakseimbangan antara jumlah jam mengajar dengan kompetensi yang harus dicapai , sejumlah trik bisa dilakukan yaitu dengan cara membagi majalah langganan sekolah sebagai salah satu sumber belaja r setiap kita masuk kelas. Kemudian upayakan siswa selalu membaca cerpen dan puisi meskipun bukan materi apresiasi yang akan disampaikan guru.Dalam cerpen kita bisa berbicara tentang kata baku dan tidak baku,majas,peribahasa,kalimat efektif dan tidak efektif, pola kalimat dan sebagainya.Lakukan sesering mungkin agar siswa terbiasa menikmati karya seni orang lain . Dengan demikian akan muncul penghargaan atau apresiasi terhadap karya tersebut dan pada akhirnya mencoba untuk menciptakan sendiri karya sastra baik prosa maupun puisi.
Ketika tiga hal di atas dapat kita lakukan ,maka tanpa kita sadari setiap guru masuk kelas selalu ada kegiatan apresiasi tanpa mengabaikan kompetensi dasar yang lainnya.Sekali merengkuh dayung dua tiga pulau terlampaui.
*)Puji Ambarwati S.Pd.peminat satra dan Guru SMK Negri 2 Banyumas.
Leave a Reply