Oleh: Puji Ambarwati, S.Pd *)
PENGAJARAN sastra akan berhasil dengan sebaik baiknya seperti yang kita harapkan apabila usaha pembinaan apresiasi didukung oleh semua pihak yaitu guru,siswa,dan perpustakaan yang lengkap. Model kurikulum tingkat satuan pendidikan yang sekarang khususnya di SMK terdapat kompetensi dasar menyimak untuk memahami secara kreatif teks seni berbahasa dan teks ilmiah sederhana. Hal itu menunjukan betapa tetap pentingnya apresiasi sastra bagi siswa.
Menurut pengamat sastra yang juga dosen UNJ, Drs.Sarwadi fungsi pengajaran sastra memiliki tiga hal diantaranya adalah fungsi idiologis, fungsi cultural ,dan fungsi praktis.Fungsi idiologis adalah salah satu pembinaan jiwa Pancasila yang memunculkan sifat susila,cakap,demokratis ,dan bertanggungjawab atas kesejahteraan masyarakat dan tanah air . Fungsi cultural artinya sastra dapat memindahkan milik kebudayaandari satu generasi ke generasi berikutnya. Sedangkan fungsi praktis artinya mempunyai fungsi membekali siswa dengan bahan-bahan baik untuk kepentingan melanjutkan studinya maupan untuk kepentingan hidupnya kelak.
Dari berbagai fungsi pokok yang telah di sampaikan di atas, maka pengajaran sastra di sekolah harus diarahkan pada pembinaan apresiasi sastra pada siswa dan memberikan kepada siswa pengetahuan tentang sastra. Apabila keduanya dapat berhasil maka tercapailah nilai formal dan material pengajaran sastra. Maksud nilai formal pengajaran sastra adalah dapat mengembangkan rasa estetis siswa dan menumbuhkan daya kritis serta selektif siswa terhadap karya sastra. Siswa akan lebih senang membaca buku yang bernilai sastra dibandingkan buku cerita picisan. Nilai material artinya dapat menambah dan memperkaya pengetahuan sastra.
Menjadi alamat buruk, jika para pihak tidak memberikan dukungan terhadap pembinaan apresiasi sastra dan guru tidak kompeten di bidang sastra. Misal guru, tidak menguasai sastra dan siswa malas membaca serta perpusatakaan yang tidak lengkap.
Supaya pengajaran sastra benar-benar berfungsi maka perlu adanya usaha yang harus dilakukan seperti menyusun bunga rampai,adanya majalah dinding,taman bacaan,pementasan drama,,lomba mengarang,dan sebagainya.Dengan adanya evaluasi dan control yang sungguh-sungguh maka pengajaran sastra akaan berhasil baik dan dengan demikian pembinaan apresiasi berhasil pula.
*)Puji Ambarwati, S. Pd, peminat sastra dan guru SMK Negeri 2 Banyumas
Leave a Reply