Menurut dr. Widayanto Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Banyumas pada umumnya nyamuk Aedes Aegepti bersarang dan berkembang biak didalam maupun diluar rumah seperti di bak kamar mandi, tempat penampungan air, sumur, pot bunga, rumpun bambu, kaleng bekas, ban , plastik atau gelas, selokan dan juga lingkungan sekitar yang kumuh. Widayanto mengungkapkan agar masyarakat senantiasa memperhatikan kebersihan lingkungan sekitar, jangan sampai mengklaim sudah bersih padahal genangan air tempat sarang nyamuk masih ada dimana – mana. Ketika disinggung soal fogging, Widayanto menuturkan bahwa upaya itu tidak akan dianjurkan karena efek dari fogging hanya sementara dan cuma membunuh nyamuk – nyamuk dewasa sedangkan jentik – jentik dan telur nyamuk tidak ikut mati.
“Fogging itu tidak efektif, namun bukan berarti tidak akan dilakukan, masyarakat hendaknya lebih mengedepankan PSN dan juga pemberian bubuk abate” kata Widayanto kepada BanyumasNews.Com Siang (13/10) tadi.
Untuk mencegah penyebaran nyamuk DBD, Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas telah mendistribusikan sebanyak 25 Kg bubuk abate ke seluruh Puskesmas yang ada di Kabupaten Banyumas yang berjumlah sebanyak 39 Puskesmas. Bagi masyarakat yang membutuhkan bubuk abate, Widayanto menginstruksikan agar pergi ke Puskesmas dimana tempat dirinya tinggal (banyumasnews.com/cit)
Leave a Reply