

PURWOKERTO – Masih kontroversialnya kebijakan BOPP (Bantuan Operasional Pendidikan dan Pembangunan) di Unsoed memicu sejumlah mahasiswa dari berbagai fakultas untuk kembali turun ke jalan . Mereka menuntut pihak rektorat untuk mencabut kebijakan tersebut. Aksi tersebut digelar di jalan menuju gedung Soemardjito dan bertepatan dengan acara wisuda mahasiswa Unsoed Selasa (6/10).
Menurut mahasiswa kebijakan BOPP tersebut hanya nama lain dari POM (Persatuan Orangtua Mahasiswa) yang jelas-jelas terbukti illegal. BOPP merupakan syarat wajib bagi seorang calon mahasiwa yang berkeinginan kuliah di Unsoed dan besarannya telah ditentukan oleh pihak universitas untuk tiap fakultasnya. Bagi mahasiswa kebijakan ini terkesan memaksa karena ada butir kesepakan di BOPP, bahwa mahasiswa akan menerima sanksi apabila tidak bisa melunasi BOPP tersebut. Para mahasiswa menyesalkan pihak rektorat yang sama sekali tidak menggubris tuntutan mereka meskipun telah melakukan aksi hingga berkali-kali.
Mahasiswa menuturkan jika dibandingkan dengan beberapa perguruan tinggi lainnya, Unsoed merupakan PTN termahal karena adanya kebijakan BOPP. Menurut mereka sudah tidak pantas bahwa Unsoed ini dikatakan sebagai kampus rakyat, karena untuk masuk saja biayanya sudah tidak terjangkau oleh masyarakat luas.
“Kapan ada pendidikan yang merata bagi seluruh rakyat Indonesia kalau di Unsoed saja yang notabene kampus desa harga masuknya sudah kaya di kota sana, kalau begini terus hanya anak-anak orang kaya saja yang bisa sekolah” ungkap Helmi (22), koordinator aksi.
Aksi tersebut dilakukan dalam kawalan ketat pihak keamanan kampus dan menjadi tontonan tersendiri bagi para mahasiswa yang tengah di wisuda. Adapun yang menjadi tuntutan para mahasiswa adalah ,Wujudkan pendidikan di Unsoed yang terjangkau dan berkualitas,menolak segala bentuk komersialisasi pendidikan, tolak BOPP,wujudkan transparansi dan akuntabilitas kebijakan kampus. Mereka juga menuntut Rektor bertanggung jawab terhadap mahalnya pendidikan di Unsoed (banyumasnews.com/cit)
berani ngomong berani buktikan ….. hidup mahasiswa !
salam perjuangan,..
MERDEKA,…!!!
maju terus pantang mundur wahai kawan2ku,…
sudah sepantasnya sebagai mahasiswa harus kritis terhadap kebijakan2 yang tidak pro dengan masyarakat miskin,…
mau dibawa kemana bangsa ini, klo untuk mengenyam pendidikan saja sudah mahal,…
angka kemajuan pendidikan di indonesia sudah tegolong rendah, apalagi ditambah pendidikan di negeri kita mahal,…ya ibarat tikus mati di dalam lumbung padi,..sangat memalukan,..
justru klo bisa pendidikan di indonesia itu digratiskan sampai tahapan strata 1
klo tidak ya minimal di subsidi 50%,….
hidup mahasiswa,…!!!
hidup kaum marhaenis,…!!!
hidup rakyat jelata,..!!!
mati sajalah kau yang menindas rakyat kecil,…!!!
MERDEKA !!!
aku setuju,,
unsoed kudu nulung wong cilik banyumas
saya setuju dengan para mereka yang mengadakan aksi tersebut
emang cah unsoed ra cerdas wis ngerti unsoed larang biayane ya tetep sekolah nang unsoed kya ra ana sekolahan liyane ski tmbe bengak-bengok gari metu kbeh kan unsoed bubar…. he…he….
kenapa dulu ndadak milih unsoed sebagai ptn pilihan….kalaui ingin murah ..ya…masuk ke UGM………jurusan filsafat………
mahasiswa sebelumnya telah melakukan usaha secara formal untuk bertemu langsung dengan rektor sebanyak 3 kali dalam forum
namun sangat disayangkan semua usaha itu tidak membuahkan hasil
saya salut dengan para mahasiswa
aksi ini sebagai wujud nyata kesungguhan mereka untuk mendapatkan suatu bentuk kejelasan disamping mereka selalu berdoa dan berharap semoga Tuhan Yang Maha Kuasa dapat membuka pikiran dan hati dari pihak rektor sendiri
Tidak ada salahnya memberikan suatu informasi dan kejelasan terhadap penggunaan dana BOPP nantinya akan diarahkan kemana, karena mahasiswa disini adalah pihak yang terkait untuk melunasi biaya tersebut.
Apakah tidak janggal jika dana yang berasal dari mahasiswa sendiri malah tidak dapat mendukung kegiatan – kegiatan mahasiswa yang tertuang dalam berbagai wadah kegiatan seperti UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) , karena kabarnya sejak menggantikan POM, BOPP belum / tidak memberi dukungan terhadap kegiatan mahasiswa sendiri seperti POM membuka pintu sumber dana bagi kegiatan mahasiswa.