DALAM rangka meningkatkan kegiatan investasi di Kabupaten Banjarnegara salah satu potensi yang akan dikembangkan adalah sektor pertambangan dan galian C yang lokasinya menyebar di wilayah Kabupaten Banjarnegara.
Melihat potensi yang ada, pertambangan yang sudah tergali/dieksploitasi pada saat ini khususnya di Banjarnegara adalah Feldspar, batu lempeng, andesit, granit, talk, dan masih banyak beberapa bahan galian yang belum tergali/dieksploitasi. Mineral/bahan galian yang sudah digali/dieksploitasi sebagian besar belum/tidak melalui proses pengolahan terlebih dahulu, bahan tambang yang dijual masih dalam bentuk row material/bahan baku. Oleh sebab itu investasi pendirian pabrik pengolahan hasil tambang masih terbuka lebar di Banjarnegara.
Potensi mineral logam belum tergali, untuk izin usaha pertambangan mineral logam harus melalui prosedur lelang, sudah ada peraturan dan perundang-undangan yang mengatur hal tersebut. Banjarnegara sudah memiliki PERDA yang mengatur usaha sektor pertambangan umum, yaitu PERDA Nomor 11 Tahun 2010 tentang Pertambangan Mineral di Kabupaten Banjarnegara, dimana PERDA tersebut sudah mengacu kepada Peraturan dan perundangan dari pemerintah pusat yang mengatur sektor pertambangan umum.
Sudah ada beberapa investor lokal yang masuk dan berinvestasi di Banjarnegara, diantaranya PT. Banjar Mineral Resources, PT. Astri Tata Resources, PT. Tata Mining Resources, yaitu melakukan penyelidikan bahan tambang untuk mengetahui depositnya sampai dengan studi kelayakan dan eksploitasi. Hal ini bisa memberikan motivasi kepada investor lain untuk berinvestasi di Banjarnegara.
Jenis pertambangan yang ada di Kabupaten Banjarnegara adalah :
- Marmer
- Feldspar
- Trass
- Batu Lempeng
- Batu Granit
M A R M E R
Marmer merupakan bahan galian dari batu gamping/ kapur (CoCo3) yang mengalami proses ubah (metamort) karena tahunan dan temperatur yang sangat tinggi. Marmer mempunyai nilai ekonomis yang sangat tinggi dan proses pengolahannya sangat sederhana, mutu cukup baik dengan jumlah Deposit 18.676.000 M3 dan Berat Terkanya 48.557.600 Ton, yang tersebar di 3 Kecamatan yaitu :
1. Kecamatan Banjarnegara 16.874.000 M3/43.872.400 ton
2. Kecamatan Bawang 324.000 M3/ 842.000 ton
3. Kecamatan Purwanegara 1.478.000 M3/ 3.842.800 ton
Di Kabupaten Banjarnegara terdapat beberapa jenis/warna batu marmer yang tidak dimiliki daerah lain seperti marmer berwarna merah, hijau, abu-abu ,dan hitam. Marmer yang umum serta persediaannya cukup besar adalah marmer warna putih.
Status kepemilikan lahan tambang marmer di Kabupaten Banjarnergara adalah milik perorangan.
Kerjasama yang diharapkan Pemerintah Kabupaten: adalah Pembuatan pabrik pengolahan batu marmer.
FELDSPAR
Feldspar suatu kelompok mineral batuan beku terutama terdiri senyawa alumina silikat yang mengandung satu atau lebih unsur basa seperti Kalium, Natrium, Kalsium, Barium yang salah satu kation basa tersebut merupakan kation utama. Mutu feldspar di Kabupaten Banjarnegara mempunyai kandungan albit, kuarsa, mikroklin dan sanadin, baik digunakan untuk pembuatan keramik dan mika namun kurang baik untuk pembuatan kaca.
Tambang Feldspar ini tersebardi beberapa lokasi antara lain :
- Kecamatan Bawang 12.021.923 M3 / 31.257.000 ton
- Kecamatan Purwanegara 34.421.923 M3 / 89.497.000 ton
- Kecamatan Banjarnegara 7.200.000 M3 / 18.720.000 ton
Terkaan diatas adalah 20 – 30 % dari jumlah keseluruhan.
Perkiraan luas lahan : 19 ha. Perkiraan volume 51.643.846 m3 (status milik Perusda Kabupaten Banjarnegara) selebihnya dikelola oleh perorangan.
Potensi cadangan feldspar Banjarnegara, berdasarkan data kajian dari JICA dan Balai Besar Keramik baru bisa memenuhi kebutuhan untuk pasokan feldspar sekitar 14 % dari kebutuhan, hal ini menunjukkan ketergantungan industri keramik Indonesia kepada feldspar asal impor. Feldspar digunakan untuk industri gelas, keramik dan semen.
Kerjasama yang diharapkan Pemerintah Kabupaten adalah pendirian pabrik keramik.
T R A S S.
Trass merupakan endapan sekunder dari pelapukan andesit tua, bahan tambang ini dapat digunakan untuk mencampuri /melengkapi bahan baku tambang lain untuk industri strategis misalnya pembuatan semen. Jumlah cadangan Trass di Kabupaten Banjarnegara cukup besar dengan perkiraan volume 14,09 juta M3, sebarannnya berada di 6 Kecamatan, yaitu :
- Kecamatan Karangkobar 1.120.000 M3 / 2.941.581,33 ton
- Kecamatan Sigaluh 4.250.000 M3 / 11.162.250,56 ton
- Kecamatan Wanayasa 1.827.500 M3 / 4.799.767,74 ton
- Kecamatan Punggelan 5.212.000 M3 / 13.688.858,81 ton
- Kecamatan Pagentan 145.000 M3 / 380,829,73 ton
- Kecamatan Pejawaran 1.320.000 M3 / 3.466.863,70 ton.
Trass yang berlokasi di daerah ini ditambang oleh perorangan dan ditampung oleh suatu perusahaan yang berlokasi diluar daerah/Kabupaten dan sudah berjalan selama lebih dari 4 tahun. Trass digunakan sebagai bahan batako, industri bahan bangunan.
Dari hasil peninjauan lapangan bisa dilihat bahwa pengusaha kurang memperhatikan keselamatan tenaga penambang karena bekerja tanpa alat pengaman.
Beberapa hal yang diperlukan untuk melakukan penambangan adalah :
- Pembukaan lahan tambang / pembebasan lahan.
- Pengadaan alat pengeruk
- Perizinan
- AMDAL
- Transportasi : Truk-truk pengangkut
- Peningkatan kualitas jalan
- Rekruitmen tenaga kerja
- Kebijakan Pemerintah berupa : Kemudahan Birokrasi dan Perda Tata Ruang
Kerjasama yang diharapkan berupa pendirian pabrik pengolahan trass (semen).
BATU LEMPENG.
Batu lempeng merupakan bahan galian yang mempunyai nilai ekomonis tinggi dan cara pengolahannya sederhana, mutunya baik, jumlah cadangan cukup besar, dan sangat potensial untuk dikembangkan.
Batu lempeng ini dapat digunakan untuk ornament dinding dan trotoar, yang selama ini pemasarannya ke daerah Jawa Barat dan belum dikelola secara baik.
Tambang batu lempeng berada di 5 Kecamatan yaitu :
1. Kecamatan Pagentan 17.345.000 M3
2. Kecamatan Batur 2.347.698 M3
3. Kecamatan Pejawaran 19.354.600 M3
4. Kecamatan Karangkobar 10.987.375 M3
5. Kecamatan Wanayasa 11.987.659 M3
Kerjasama yang diharapkan Pemerintah Kabupaten: berupa pendirian pabrik pengolah batu lempeng.
BATU GRANIT.
Batu granit adalah bahan galian yang proses pengolahannya memerlukan tehnologi dan penelitian yang berlanjut agar hasil yang diperoleh mempunyai nilai ekonomis yang lebih tinggi, karena batu granit ini banyak digunakan untuk lantai dan dinding gedung-gedung mewah. Banjarnegara memiliki Deposit batu granit sebesar 287.148.000 M3 dan Berat Terka sebesar 1.303.865.951 Ton, yang tersebar di 5 Kecamatan :
1, Kecamatan Bawang 2.735.500 M3 / 7.112.300 ton
2. Kecamatan Banjarmangu 3.525.000 M3 / 9.165.000 ton
3. Kecamatan Karangkobar 25.002.500 M3 / 65.006.500 ton
4. Kecamatan Pagentan 13.142.500 M3 / 34.170.500 ton
5. Kecamatan Wanayasa 23.267.500 M3 / 60.495.500 ton
Potensi tambang batu granit yang dikelola oleh Perusda Kabupaten Banjarnegara seluas 1.250 m2.
Upaya exploitasi batu granit dapat dilakukan dengan beberapa cara seperti peningkatan kualitas jalan utama kabupaten agar dapat dilalui alat angkut berat.
Analisa kebutuhan sarana prasarana untuk melakukan exploitasi batu granit sbb. :
A. Pembukaan lahan tambang dengan :
1. Jalan rolak 1 Km dari lokasi tambang
2. Pembebasan lahan tambang
3. Alat pengeruk
- Perizinan
- Rekruitmen tenaga kerja
B. Transportasi : sarana prasarana jalan memenuhi syarat untuk truk-truk pengangkut
C. Kebijakan Pemerintah : Kemudahan Birokrasi dan Perda Tata Ruang
D. Depo Penampungan yang dibutuhkan : Tenaga Keja, Pembebasan lahan, Perizinan dan sarpras internal di lokasi.
ASBES
Asbes digunakan untuk industri, pelapis dinding, kebanyakan digunakan sebagai bubur.
Tersebar di 2 Kecamatan yaitu Kecamatan Bawang dengan jumlah deposit sebesar 1.575.000 M3 dengan Berat Terka sebesar 35.781.586 Ton, dan Kecamatan Purwanegara dengan jumlah deposit sebesar 1.010.250 M3 dengan Berat Terka sebesar 22.951.332 Ton.
PASIR KUASA
Terdapat di Kecamatan Banjarnegara dengan jumlah deposit sebesar 254.000 M3 dan Berat Terka 673.100 Ton
LEMPUNG
Digunakan sebagai bahan baku pembuatan genteng, batu bata dan industri keramik.
Tersebar di 9 Kecamatan di Kabupaten Banjarnegara yaitu sebagai berikut :
1. Kecamatan Mandiraja 3.136.075 M3 / 46.371.954,47 Ton
2. Kecamatan Banjarnegara 274.375 M3 / 4.057.077,56 Ton
3. Kecamatan Banjarmangu 187.425.000 M3 / 2.771.381.366,41 Ton
4. Kecamatan Punggelan 900.000 M3 / 13.307.953,74 Ton
5. Kecamatan Wanayasa 957.500 M3 / 14.158.184 Ton
6. Kecamatan Karangkobar 951.500 M3 / 14.069.464,43 Ton
7. Kecamatan Kalibening 242.750 M3 / 3.589.450,86 Ton
8. Kecamatan Pagentan 906.200 M3 / 13.399.630,75 Ton
9. Kecamatan Pejawaran 318.720 M3/ 4.712.790,02 Ton
OKER
Terdapat di Kecamatan Purwanegara dengan deposit 1.250.000 M3 dengan Berat Terka 554.038.331 Ton. Digunakan dalam industri cat, karet, plastik.
BATU TULIS / SLATE
Dengan jumlah deposit 147.000 M3 dan Berat Terka 376.320 ton, terdapat di Kecamatan Purwanegara dan digunakan sebagai bahan bangunan.
ZEOLITE
Digunakan sebagai industri pengolahan limbah, terdapat di Kecamatan Mandiraja dengan jumlah deposit sebesar 1.102.500 M3 dan Berat Terka 2.866.500 ton.
ANDESIT
Digunakan sebagai bahan bangunan dan ornamen dinding, dengan jumlah total deposit 42.760.206 M3 dan Berat Terka 111.176.535 ton. Tersebar di 5 Kecamatan yaitu :
1. Kecamatan Sigaluh 6.874.366 M3 / 17.873.351,60 ton
2. Kecamatan Banjarnegara 3.523.000 M3 / 9.159.800 ton
3. Kecamatan Kalibening 32.143.500 M3 / 83.573.100 ton
4. Kecamatan Karangkobar 195.015 M3 / 507.039 ton
5. Kecamatan Pagentan 24.325 M3 / 63.245 ton
PASIR DAN BATU (SIRTU)
Digunakan sebagai bahan bangunan dengan jumlah total deposit sebesar 5.012.400 M3 dan Berat Terka 13.032.240 ton, tersebar di 7 Kecamatan yaitu :
1. Kecamatan Banjarnegara 835.000 M3 / 2.171.000 ton
2. Kecamatan Purwanegara 201.500 M3 / 523.900 ton
3. Kecamatan Sigaluh 404.200 M3 / 1.050.920 ton
4. Kecamatan Wanayasa 1.527.500 M3 / 3.971.500 ton
5. Kecamatan Kalibening 1.949.500 M3 / 5.068.700 ton
6. Kecamatan Pejawaran 85.000 M3 / 221.000 ton
7. Kecamatan Batur 9.700 M3 / 25.220 ton
BREKSI
Digunakan dalam industri bahan bangunan, terdapat di 3 Kecamatan yaitu :
1. Kecamatan Banjarmangu 235.488 M3
2. Kecamatan Pejawaran 43.978 M3
3. Kecamatan Punggelan 34.594 M3 (anh/pem)
Leave a Reply