
BANYUMAS-Sudah diduga banyak kalangan, penambangan emas ilegal yang ada di wilayah Kecamatan Gumelar Banyumas akan menimbulkan insiden.Selain mengancam longsornya bukit dan puluhan rumah warga,penambangan emas akhirnya memakan korban jiwa. Sabtu (04/12) Taryono (34) seorang penambang tewas di dalam lubang galian. Korban diduga mengihirup racun yang ada di lubang sedalam 25 meter tersebut.
Menurut keterangan sejumlah warga, lubang galian emas tersebut sudah dua pekan ditutup, karena pemilik sedang menggelar hajatan. Saat kegiatan penambangan akan dimulai lagi, seorang pekerja berusaha membersihkan air dan tanah yang ada di dalam lubang tersebut.
Namun tanpa diduga, tiba tiba korban pingsan dan tak sadarkan diri. Sejumlah warga berusaha menolong namun gagal karena korban keburu menghembuskan nafas terakhir. ” Kita tak sempat menolong, karena korban terlalu lama berada di dalam,” ujar Tim SAR Polres Banyumas dan Ubaloka yang megevakuasi korban.

Menurut sejumlah warga, penambangan emas di Desa Paningkaban dan Cihonje Kecamatan Gumelar memang rawan kecelakaan. Meski begitu warga tetap melakukan aktivitasnya. Sejjumlah wasrga pernah melakukan aksi protes dengan penambangan tersebut,
karena selain mengancam longsornya rumah warga, limbah penambangan juga mencemari sungai yang mengalir sepanjang sungai Desa Cihonje.
” Kita memang sudah berupaya ke semua pihak untuk mempertimbangkan kembali keberadaan penambangan tersebut. Namun hingga kini suara rakyat disini tak pernah di dengar oleh pihak pihak terkait seperti bupati, ESDM dan aparat kepolisian,” ujar Wargo
(53) warga setempat (puh/BNC).
Leave a Reply