PURWOKERTO – Proses pembelajaran dengan memperbanyak pengenalan lingkungan secara langsung menjadi bagian penting pendidikan. Wahana berupa studio alam, menjadi alternatif belajar di luar kelas. Dan di Banyumas tersedia di berbagai lokasi outbond, salah satunya adalah di “Kidung Kampoengku” yang terletak di desa Karangnangka, Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Banyumas kurang lebih 4 km utara kota Purwokerto.
Seperti yang dilakukan oleh 19 siswa kelas IV akselerasi SD Al-Irsyad Al-Islamiyyah Purwokerto Ahad lalu (24/10), yang mengadakan kegiatan outbond yang juga diikuti oleh orang tua wali murid. Di areal studio alam Kidung Kampoengku, anak-anak belajar mengenal secara langsung lingkungan pedesaan. Dikenalkan pula pada areal pertanian, peternakan, perikanan, berbagai jenis pohon dan merasakan sendiri menjadi ‘petani’ dengan praktek menanam pohon keras, menanam padi (tandur) dengan mencebur ke sawah. “Dengan berkotor-kotor anak-anak belajar bagaimana bapak tani bekerja menghasilkan bahan makanan yang mereka makan sehari-hari”, kata instruktur dari Kidung Kampoengku.
Siswa-siswi yang kebanyakan terbiasa hidup di perkotaan dan tidak pernah berkotor ria ini tentu sangat menikmati belajar di luar ruang kelas ini. Terutama saat praktek menanam padi dan ‘memanen’ ikan.
Dari base camp menuju sawah berjalan sekitar 500 meter dengan melewati pematang sawah. Setiap melewati pepohonan dijelaskan nama pohon yang dilalui. Kegiatan pertama adalah menanam pohon sengon, kemudian menanam padi, memanen ikan. Dari lokasi persawahan berjalan sekitar 1 km ke kali melewati jalan dipinggir saluran irigasi yang membatasi kampung dengan persawahan. Dalam perjalanan ini melewati kandang sapi. Udara pagi yang segar dan pemandangan alam yang indah menjadikan acara ini tampak sangat menyenangkan. Berbagai pemandangan yang tidak pernah dilihat sebelumnya, seperti ibu-ibu yang mencuci pakaian dari air irigasi yang mengalir menjadi pengalaman tersendiri.
“Anak-anak memang penting dikenalkan dengan keanekaragaman yang ada di masyarakat, termasuk kehidupan di pedesaan agar memiliki kepekaan sosial”, kata Sugiono salah satu orang tua yang mengikuti kegiatan ini. Untuk melengkapi pembelajaran kepekaan tsb diserahkan 10 bingkisan sembako kepada keluarga tidak mampu di Karangnangka yang diserahkan oleh perwakilan siswa. (BNC/p)






Leave a Reply