
Pekalongan – Menteri Koperasi dan UKM Dr.Syarif Hasan mengatakan, para perajin batik sebagai bagian dari unit Usaha Kecil Menegah (UKM) harus memperoleh penguatan ekonomi, melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR). Besarnya kredit hingga Rp 20 juta tanpa agunan yang disalurkan melalui bank yang ditunjuk oleh Pemerintah.
”Tidak ada alasan pimpinan bank yang bersangkutan untuk menolaknya,” kata Syarif Hasan ketika membuka Pekan Batik Nusantara (PBN) 2010 yang berlangsung di GOR Jatayu Kota Pekalongan, (Jateng), Selasa ( 26/10).
Dikatakan Syarif Hasan, skema Kredit Usaha Rakyat dilakukan tidak lain untuk mengangkat UKM sebagai tiang ekonomi masyarakat, mengingat UKM mempunyai peran besar dalam mengerakkan kegiatan ekonomi nasional. Karena ditangan UKM penyerapan tenaga kerja sangat sangat besar, yang selanjutnya berdampak pada pertumbuhan ekonomi nasional.
Tidak ada alasan pimpinan bank menolak pengajuan KUR yang dilakukan oleh para perajin. Pihak perbankan tidak usah ragu-ragu, karena yang menjamin adalah pemerintah sehingga tidak ada alasan apapun untuk tidak memberikan KUR tersebut. ”Jika ada yang sampai menolak maka pemimpoin bank yang bersangkutan patut di degradasi. Namun jika mereka dengan baik melayani KUR maka akan dipromosikan. Apabila ada yang menolak KUR lapor kepada saya, ‘ katanya.
Sementara itu PBN dengan tema ‘Batik menembus batas ruang dan waktu’ diikuti 108 stan dari 24 provinsi penghasil batik. Menkop menyatakan sangat merespon acara PBN, bahkan kini kementrian Koperasi dan UKM telah menyediakan gedung di Jakarta untuk ajang promosi selama satu tahun penuh bagi perajin yang mempunyuai kualitas. (BNC/tgr)
Leave a Reply